Penentuan Dosis obat

DOSIS OBAT

TeoriY, dosis obat diukur dr Miligram per Kilogram berat badan pasien (mg/kg).

Contoh :
INH (isoniazid) obat TBC (tuberculosis) diberikan kpd anak dgn dosis antara 5-10 mg.
Bila berat badan anak 10 kg, maka dosisY brkisar 50-100 mg, atw bisa diambil dosis tengahY 75 mg.

Pd praktikY, dosis jg ditentukan brdasarkn pertimbangan :
Usia, Kondisi pasien, Riwayat kesehatan pasien & keluargaY, AdaY obat penyerta, dll.

KETERBATASAN & KESALAHAN TAKARAN

Hal ini biasaY trjadi pd jenis obat cair/sirup.
Disebabkan krn tdk adaY ukuran tepat pd alat penakar atau pemahaman singkatan takaran dosis yg salah serta pemahaman satuan ukuran dosis yg kurang.

Contoh :
1. Sirup mesti diminum 3 x sehari 0,5 cc.
Namun dlm pipet takaran tdk trcantum ukuran tsb.
Atau dipipet yg tertulis malah 2,5 ml & 5 ml

2. Obat diminum 1,5 sdt.
Yg salah, "sdt" diartikan sbg "sendok teh", padahal yg dimaksud adlh "sendok takar".
Walhasil yg trjadi adlh, obat ditakar dgn sendok teh.

Satuan takar "cc" (centimeter cubic) = "ml" (mililiter).
Jadi bila dlm resep trtulis 5 cc = 5ml.

Solusi trbaik utk alat takar obat cair adlh Gelas Takar, yg memiliki ukuran takar dari 2,5 ml - 10 ml.
Sebab, sendok takar sirop hanya memiliki 2 ukuran, yaitu 2,5 ml & 5 ml

Sbg alat takar obat cair, Pipet memiliki ukuran sndiri2.
1. Ukuran pd Pipet sirop vitamin =
0,3 ml - 0,6 ml.

2. Ukuran pd Pipet obat penurun panas =
0,4 ml - 0,8 ml

3. Ukuran pd Pipet obat anti jamur =
0,5 ml - 1 ml

Apotik wajib mmberikan pipet sesuai dgn dosis obat yg diresepkan dokter agar bs dipakai kalangan awam.
Jika ukuran pipet tdk sesuai, boleh ditukar.

DAMPAK SALAH TAKAR
A. Bila takaran dosis kurang

1. Penderita lama sembuhY. Kalaupun sembuh hanya smentara

2. BiasaY kuman penyakit dlm tubuh menjadi lbh kuat

B. Bila takaran dosis brlebihan

Bila yg dikonsumsi adlh obat keras, keadaan ginjal & lever terganggu/tdk sehat akan menyebabkan keracunan dan over dosis; krn obat tsb tdk bisa dinetralkan oleh ginjal & lever
TeoriY, dosis obat diukur dr Miligram per Kilogram berat badan pasien (mg/kg).

Contoh :
INH (isoniazid) obat TBC (tuberculosis) diberikan kpd anak dgn dosis antara 5-10 mg.
Bila berat badan anak 10 kg, maka dosisY brkisar 50-100 mg, atw bisa diambil dosis tengahY 75 mg.

Pd praktikY, dosis jg ditentukan brdasarkn pertimbangan :
Usia, Kondisi pasien, Riwayat kesehatan pasien & keluargaY, AdaY obat penyerta, dll.

KETERBATASAN & KESALAHAN TAKARAN

Hal ini biasaY trjadi pd jenis obat cair/sirup.
Disebabkan krn tdk adaY ukuran tepat pd alat penakar atau pemahaman singkatan takaran dosis yg salah serta pemahaman satuan ukuran dosis yg kurang.

Contoh :
1. Sirup mesti diminum 3 x sehari 0,5 cc.
Namun dlm pipet takaran tdk trcantum ukuran tsb.
Atau dipipet yg tertulis malah 2,5 ml & 5 ml

2. Obat diminum 1,5 sdt.
Yg salah, "sdt" diartikan sbg "sendok teh", padahal yg dimaksud adlh "sendok takar".
Walhasil yg trjadi adlh, obat ditakar dgn sendok teh.

Satuan takar "cc" (centimeter cubic) = "ml" (mililiter).
Jadi bila dlm resep trtulis 5 cc = 5ml.

Solusi trbaik utk alat takar obat cair adlh Gelas Takar, yg memiliki ukuran takar dari 2,5 ml - 10 ml.
Sebab, sendok takar sirop hanya memiliki 2 ukuran, yaitu 2,5 ml & 5 ml

Sbg alat takar obat cair, Pipet memiliki ukuran sndiri2.
1. Ukuran pd Pipet sirop vitamin =
0,3 ml - 0,6 ml.

2. Ukuran pd Pipet obat penurun panas =
0,4 ml - 0,8 ml

3. Ukuran pd Pipet obat anti jamur =
0,5 ml - 1 ml

Apotik wajib mmberikan pipet sesuai dgn dosis obat yg diresepkan dokter agar bs dipakai k
DOSIS OBAT 

TeoriY, dosis obat diukur dr Miligram per Kilogram berat badan pasien (mg/kg).

Contoh :
INH (isoniazid) obat TBC (tuberculosis) diberikan kpd anak dgn dosis antara 5-10 mg.
Bila berat badan anak 10 kg, maka dosisY brkisar 50-100 mg, atw bisa diambil dosis tengahY 75 mg.

Pd praktikY, dosis jg ditentukan brdasarkn pertimbangan :
Usia, Kondisi pasien, Riwayat kesehatan pasien & keluargaY, AdaY obat penyerta, dll.

KETERBATASAN & KESALAHAN TAKARAN

Hal ini biasaY trjadi pd jenis obat cair/sirup.
Disebabkan krn tdk adaY ukuran tepat pd alat penakar atau pemahaman singkatan takaran dosis yg salah serta pemahaman satuan ukuran dosis yg kurang.

Contoh :
1. Sirup mesti diminum 3 x sehari 0,5 cc.
Namun dlm pipet takaran tdk trcantum ukuran tsb.
Atau dipipet yg tertulis malah 2,5 ml & 5 ml

2. Obat diminum 1,5 sdt.
Yg salah, "sdt" diartikan sbg "sendok teh", padahal yg dimaksud adlh "sendok takar".
Walhasil yg trjadi adlh, obat ditakar dgn sendok teh.

Satuan takar "cc" (centimeter cubic) = "ml" (mililiter).
Jadi bila dlm resep trtulis 5 cc = 5ml.

Solusi trbaik utk alat takar obat cair adlh Gelas Takar, yg memiliki ukuran takar dari 2,5 ml - 10 ml.
Sebab, sendok takar sirop hanya memiliki 2 ukuran, yaitu 2,5 ml & 5 ml

Sbg alat takar obat cair, Pipet memiliki ukuran sndiri2.
1. Ukuran pd Pipet sirop vitamin =
0,3 ml - 0,6 ml.

2. Ukuran pd Pipet obat penurun panas =
0,4 ml - 0,8 ml

3. Ukuran pd Pipet obat anti jamur =
0,5 ml - 1 ml

Apotik wajib mmberikan pipet sesuai dgn dosis obat yg diresepkan dokter agar bs dipakai kalangan awam.
Jika ukuran pipet tdk sesuai, boleh ditukar.

DAMPAK SALAH TAKAR
A. Bila takaran dosis kurang

1. Penderita lama sembuhY. Kalaupun sembuh hanya smentara

2. BiasaY kuman penyakit dlm tubuh menjadi lbh kuat

B. Bila takaran dosis brlebihan

Bila yg dikonsumsi adlh obat keras, keadaan ginjal & lever terganggu/tdk sehat akan menyebabkan keracunan dan over dosis; krn obat tsb tdk bisa dinetralkan oleh ginjal & lever 
alangan awam.
Jika ukuran pipet tdk sesuai, boleh ditukar.

DAMPAK SALAH TAKAR
A. Bila takaran dosis kurang

1. Penderita lama sembuhY. Kalaupun sembuh hanya smentara

2. BiasaY kuman penyakit dlm tubuh menjadi lbh kuat

B. Bila takaran dosis brlebihan

Bila yg dikonsumsi adlh obat keras, keadaan ginjal & lever terganggu/tdk sehat akan menyebabkan keracunan dan over dosis; krn obat tsb tdk bisa dinetralkan oleh ginjal & lever